Sahabat,.....
di hari Kamis Wage, tanggal 13 Oktober 2011 bertepatan dengan 15 Dzulqo'dah 1432 H / bulan Apit, di Jatilor dilaksanakan upacara adat SEDEKAH BUMI, yakni ritual jawa diacampur aduk dengan budaya agama, bahwa semua warga masyarakat wajib membawa hasil bumi untuk disedekahkan ke warga lain. yang berkumpul satu padu di halaman Balai Desa. ini budaya yang sudah mentradisi... hanya saja atas sedekah tersebut berkecenderungan mubadir, karena semua yang hadir membawa makanan yang sama...... sehingga tidak lagi sedekah kepada yang kuarang tetapi hanya bersifat tukar-menukar makanan yang di bawanya ke sesama warga.
ajang ini di dahului ritual, sang kepala Desa berjalan mengelilingi kantor balai desa, dengan di dampingi semua perangkat desa, dengan menyertakan lelaki temanten baru di desa tersebut untuk sebagai punggawa di depan iring-iringan mengelilingi kantor balai Desa.
sebagai sarana ritual ini, di bawakan cangkul, alat bajak hingga pada pecut (jawa) dan minuman dawet. Kepala desa yang membawa cangkul dan harus mencangkul disetiap sudut tanah balai desa (buat lobang) dan disertai guyuran-guyuran dawet serta di pukul dengan pecut. dan ini berputar hingga tiga putaran..... tapi bukan towaf wadak lho....
untuk memeriahkan acara tersebut, desa mengundang hiburan wayang ringgit sehari semalam.... dengan lakon "balekno jati Diri"......
